Hari ini ceritanya saya masih dalam rangka latihan untuk persiapan sok-sokan ngajar workshop masak di Bandung nanti. Yiha humblebrag! Eniwei, setelah membombardir jemaat meja makan siang dengan ayam woku, sambal tongkol, dan sop buntut, hari ini saya mau menyajikan satu lagi racikan nasi kampung yang, menurut saya, lezat.
Nasi Jagung: 1 kg beras, ½ kg beras jagung/jagung meniran, 4 cm lengkuas iris, 3 btg sereh geprek, 3-4 lbr daun salam, +/- 500 ml santan cair, sedikit garam.
Bersihkan dan rendam jagung semalaman (atau seharian kalo masaknya malem). Rendam beras kurang lebih setengah jam. Campur beras dan beras jagung, sisihkan. Masak santan dengan daun salam, sereh, dan lengkuas hingga mendidih. Masukkan beras dan beras jagung, aron hingga santan susut. Siapkan dandang, kukus beras dan beras jagung hingga matang.
Katanya sih, nasi jagung ini ideal dimakan dengan urap-urap dan ikan asin atau sayur lodeh pedas. Hari ini saya sandingkan dengan tiga lauk pauk yang mirip-mirip ideal deh. Komposisi hari ini: Karedok yang isinya semau saya (terung bulat, kenikir, kacang panjang, dan tomat); goreng ikan asin kendi; sama salah satu masakan ayam favorit: Ayam Goreng Lengkuas, yang resepnya bisa dilihat di sini.
Kayaknya cocok dimakan sambil piknik…