Tags
Sore tadi di linimasa akun FB saya muncul permintaan tentang resep sambel yang mumpuni. Apa syaratnya? Pedas, wangi, tapi enak. Kenapa pakai tapi ya? Rasa pedas seringkali membombardir lidah dengan siksaan yang terlalu tajam dan panas, sampai-sampai rasa bahan lain terkubur. Jadi tantangan ini sangat beralasan meski tadinya terdengar ironis. Lha masa ngasih resep kok ngga enak?
Satu lagi syaratnya, harus berupa sambal yang digoreng dan cair berminyak. Seperti sambal Bu Rudy. Ini lebih sulit bagi saya karena secara pribadi saya lebih senang sambel mentah, paling juga cuma terasi yang dibakar atau sangrai. Teruuuus…. saya ngga kenal Bu Rudy! Jalan-jalan di internet, akhirnya saya memutuskan untuk menggabungkan beberapa resep Sambal Bajak dengan ditambah sedikit ebi. Yah…mudah-mudahan mirip dengan harapan si pemesan.
Tumis dulu: 12 cabe kriting, 10 cabe rawit hijau, 1 sdt terasi merah, 7 bawang merah, 3 bawang putih. Haluskan dengan: 1 sdm gula merah sisir, 1 sdt garam, 1 sdt ebi direndam dulu pake air anget, 1 tomat potong-potong. Terus goreng dengan: 1 btg sereh digeprek, 1 cm lengkuas geprek, 2 lbr daun salam, 2 lbr daun jeruk, 1 sdm air asam jawa (1 sdt asam jawa campur dengan 2 sdm air hangat), 10-15 cabe rawit merah buang tangkai.
Untuk tumisan pertama gunakan 2sdm minyak goreng dan 50-75ml minyak goreng untuk tahap terakhir.